SENAM LANTAI
A. Sejarah dan hakekat senam lantai
Senam
(gymnastic) berasal dari kota Yunani kuno. Gymnas berarti telanjang. Bangsa
Indonesia mengenal olahraga senam sejak tahun 1963 ketika berlangsung olahraga
Ganefo 1 di Jakarta. Perkembangan senamdi Indonesia cukup
pesat dengan terbentuknya organisasi senamIndonesia, yaitu Persatuan Senam
Seluruh Indonesia atau disingkat PERSANI.
Untuk
mengetahui pengertian senam kita harus mengetahui ciri-ciri dan kaidah-kaidah
dalam senam lantai yaitu:
1. Gerakan-gerakannya selalu dibuat atau
diciptakan dengan sengaja
2. Gerakan-gerakannya harus selalu
berguna untuk mencapai tujuan tertentu (meningkatkan kelentukan, memperbaiki
sikap dan gerak atau keindahan tubuh, menambah ketrampilan, meningkatkan
keindahan gerak, meningkatkan kesehatan tubuh).
3. Gerakannya harus selalu tersusun dan
sitematis.
Berikut ini ada beberapa pengertian
senam lantai yaitu:
·
Senam
lantai adalah bentuk latihan tubuh yang diatur sedemikian rupa sehingga menjadi
satu kesatuan gerak yang beraturan dan berkesinambungan.
·
Senam
lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya
terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar diudara dengan menumpu
pada tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau meloncat kedepan
atau kebelakang
·
Senam
lantai diartikan sebagai setiap bentuk latihan fisik yang disusun secara
sitematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana untuk
mencapai tujuan tertentu.
Dari berbagai aktivitas yang dilakukan
dalam senam lantai memiliki tujuan untuk :
1. membentuk dan mengembangkan otot tubuh
2. mengembangkan kualitas fisik
3. membentuk keindahan tubuh
4. memelihara kebugaran jasmani.
B. Macam-macam gerakan senam lantai.
1. Teknik berguling
Cara melakukan gerakan
guling dapat dibedakan menjadi 2, yaitu mengguling kedepan dan mengguling
kebelakang. Untuk dapat melakukan gerakan itu seseorang harus memiliki
kelenturan tubuh dan keberanian. Cara
melakukan gerakan mengguling adalah sebagai berikut:
a) Guling depan (forward roll)
1) Sikap permulaan
Mengambil posisi jongkok
bertumpu dengan kedua telapak kaki dan kaki rapat, badan condong kedepan, kedua
lengan lurus kedepan, telapak tangan menghadap ke depan. Konsentrasikan diri
pada latihan.
2) Gerakan
Letakkan tumpua kedua telapak tangan pada lantai atau matras, tangan lurus selebar bahu, badan condong kedepan, kedua tungkai lurus, dan pantat lebih tinggi dari bahu. Masukkan kepala diantara kedua lengan hingga dagu merapat didada dan bersamaan dengan itu dorongkan pinggul hingga pundak menyentuh lantai bersamaan dengan melihat siku, kemudian dilanjutkan berguling menggulat kedepan secara berurutan dengan pundak punggung dan tungkai ditekuk ke depan mengikuti arah gerakan.
Letakkan tumpua kedua telapak tangan pada lantai atau matras, tangan lurus selebar bahu, badan condong kedepan, kedua tungkai lurus, dan pantat lebih tinggi dari bahu. Masukkan kepala diantara kedua lengan hingga dagu merapat didada dan bersamaan dengan itu dorongkan pinggul hingga pundak menyentuh lantai bersamaan dengan melihat siku, kemudian dilanjutkan berguling menggulat kedepan secara berurutan dengan pundak punggung dan tungkai ditekuk ke depan mengikuti arah gerakan.
3) Sikap akhir
Kembali ke sikap jongkok.
Badan condong kedepan bertumpu dengan ujung telapak kaki, kaki rapat, lutut
ditekuk, dan ke dua tangan lurus kedepan.
b) Guling ke belakang (back roll)
1) Sikap permulaan
Jongkok dengan kedua
ujung telapak kaki, badan condong ke depan, kedua tangan lurus sejajar bahu,
dan posisi tubuh membelakangi arah sasaran.
2) Gerakan
Dengan menjatuhkan badan kebelakang, kedua lengan dibengkokkan dan dagu dirapatkan kedada serta telapak tangan mengarah ke atas. Ibu jari berada didekat telinga, kemudian badan mengguling ke belakang bulat. Mendarat pada matras secara berurutan dimulai dari pantat, punggung,tengkuk, kepala bagian belakang, kedua tungkai dalam posisi ditekuk mengikuti gerakan badan pada saat berguling, kemudian dengan cepat kedua tangan dibulatkan hingga lurus pada saat pinggul mencapai titik tertinggi.
Dengan menjatuhkan badan kebelakang, kedua lengan dibengkokkan dan dagu dirapatkan kedada serta telapak tangan mengarah ke atas. Ibu jari berada didekat telinga, kemudian badan mengguling ke belakang bulat. Mendarat pada matras secara berurutan dimulai dari pantat, punggung,tengkuk, kepala bagian belakang, kedua tungkai dalam posisi ditekuk mengikuti gerakan badan pada saat berguling, kemudian dengan cepat kedua tangan dibulatkan hingga lurus pada saat pinggul mencapai titik tertinggi.
3) Sikap akhir
Sewaktu badan mengguling
mendarat pada kaki, kedua tangan cepat dilepas hinggakembali dalam posisi
jongkok dan kedua tangan lurus ke depan.
2. Kayang
Kayang adalah bentuk sikap jembatan dengan membentuk busur lengkung dan tumpuan pada kedua lengan dan kedua kaki. Cara melakukan gerakan kayang adalah sebagai berikut:
a) Sikap permulaan
Posisi terlentang, lutut
ditekuk rapat, tumit dirapatkan pada pantat, dan tempelkan telapak tangan pada
lantai disamping telinga dengan ibu jari dekat telinga dan pandangan ke atas
belakang.
b) Gerakan
Angkat tubuh keatas dengan cara meluruskan atau mendekatkan tangan dengan kaki sampai mebentuk lengkungan (busur), kedua kaki dan tangan tetap bertumpu pada lantai. Tahan gerakan tersebut hingga sepuluh hitungan.
Angkat tubuh keatas dengan cara meluruskan atau mendekatkan tangan dengan kaki sampai mebentuk lengkungan (busur), kedua kaki dan tangan tetap bertumpu pada lantai. Tahan gerakan tersebut hingga sepuluh hitungan.
c) Sikap akhir
Kembali pada sikap
terlentang.
3. Sikap lilin
Sikap lilin termasuk
sikap keseimbangan dengan menggunakan punggung sebagai tumpuan dan tungkai
tegak lurus ke atas. Cara melakukan sikap lilin adalah sebagai berikut:
a) Sikap permulaan
Dengan posisi terlentang
lurus dilantai, kedua tungkai rapat, lengan disamping badan dan pandangan ke
atas.
b) Gerakan
Angkat tungkai ke atas hingga ke dua kaki rapat dan lurus ke atas. Tubuh mengikuti gerakan tungkai, dan kedua tangan menopang dipunggung hingga berdiri dengan tumpuan pada pundak. Tahan gerakan tersebut hingga 10 hitungan.
Angkat tungkai ke atas hingga ke dua kaki rapat dan lurus ke atas. Tubuh mengikuti gerakan tungkai, dan kedua tangan menopang dipunggung hingga berdiri dengan tumpuan pada pundak. Tahan gerakan tersebut hingga 10 hitungan.
c) Sikap Akhir
Tumpuan pada pundak badan
dan ke dua tungkai dalam sikap tegak lurus ke atas (vertikal).
4. Guling lenting
Guling lenting termasuk
senam ketangkasan, yaitu mengguling yang diawali dengan hentakan pada tengkuk.
Cara melakukan guling lenting adalah sebagai berikut:
a) Sikap permulaan
Dari sikap tidur
terlentang kedua kaki rapat lurus ke belakang, kedua siku ditekuk dan ke dua
telapak tangan pada matras dengan ibu jari berada disamping telinga dan
jari-jari tangan lainnya menuju bahu.
b) Gerakan
Angkat kedua kaki secara bersamaan ke atas belakang hingga pinggul terangkat, kemudian lecutkan kedua kaki ke atas belakang dengan sumbu gerakan pada pinggang dan pinggul yang dibantu dengan tolakan kedua tangan pada matras hingga mendorong tubuh ke atas depan.
Angkat kedua kaki secara bersamaan ke atas belakang hingga pinggul terangkat, kemudian lecutkan kedua kaki ke atas belakang dengan sumbu gerakan pada pinggang dan pinggul yang dibantu dengan tolakan kedua tangan pada matras hingga mendorong tubuh ke atas depan.
c) Sikap Akhir
Jongkok dengan tumpuan kaki, badan condong kedepan, dan kedua lengan lurus ke depan.
Jongkok dengan tumpuan kaki, badan condong kedepan, dan kedua lengan lurus ke depan.
5. Berdiri dengan kepala (head stand)
Berdiri dengan kepala
termasuk latihan keseimbangan dengan tubuh membentuk sikap tegak lurus
(vertikal). Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
a) Sikap permulaan
Membungkuk, kedua kaki
dalam posisi rapat lurus, tumpuan pada ujung telapak kaki dan kepala (kening),
telapak tangan diletakkan disamping telinga, dan lengan membentuk garis segi
tiga
b) Gerakan
Kedua tungkai diangkat ke atas secara bersama-sama dan perlahan-lahan hingga lurus ke atas, badan mengikuti gerakan kaki sehingga kepala sampai pada ujung kaki membentuk garis lurus keatas (vertikal), kedua tangan menjaga keseimbangan.
Kedua tungkai diangkat ke atas secara bersama-sama dan perlahan-lahan hingga lurus ke atas, badan mengikuti gerakan kaki sehingga kepala sampai pada ujung kaki membentuk garis lurus keatas (vertikal), kedua tangan menjaga keseimbangan.
c) Sikap akhir
Berdiri dan bertumpu
dengan kepala dan tangan.
6. Berdiri dengan kedua tangan (hand
stand)
Berdiri dengan kedua
tangan termasuk bentuk latihan keseimbangan. Cara melakukannya adalah sebagai
berikut:
a) Sikap permulaan
Dalam sikap jongkok, kaki
kiri ke depan atau sebaliknya dan kedua telapak tangan menumpu dimatras dengan
bahu.
b) Gerakan
Angkat kaki belakang lurus keatas yang diikuti oleh kaki depan dengan mengikuti gerakan kaki belakang. Kemudian, kedua kaki dirapatkan hingga kedua tungkai tegak lurus. Demikian juga, posisi tangan sejajar dengan bahu lurus dan kepala tengadah.
Angkat kaki belakang lurus keatas yang diikuti oleh kaki depan dengan mengikuti gerakan kaki belakang. Kemudian, kedua kaki dirapatkan hingga kedua tungkai tegak lurus. Demikian juga, posisi tangan sejajar dengan bahu lurus dan kepala tengadah.
c) Sikap akhir
Gerakan sikap akhir
adalah dengan berdiri pada kedua telapak tangan (ujung kaki sampai tangan
membentuk garis lurus ke atas/vertikal).
SUMBER : http://ws-or.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar